“Kita harus melumpuhkan mereka yang lemah”
“tapi
bukannya seharusnya, yang terkuat yang terlebih dahulu?”
“tidak.
Kita nikmati saja permainan ini”
Akhir
pekan yang membosankan. Adik ku mengambil alih komputer ku untuk mengerjakan tugasnya.
Dan sekarang Ibu ku menyuruhku untuk pergi menemaninya berbelanja. Kenapa tidak
ajak Aira saja. Toh ia suka menghabiskan waktu berjam jam dengan teman teman
sekolahnya di pusat perbelanjaan.
“Azka,
ayo cepat temani ibu” ujar ibu dari lantai bawah
“ ya ya
tunggu sebentar” aku mengenakan hoodie hitam ku dan berjalan kebawah dengan
malas. Persetan dengan akhir pekan. Seharusnya aku bisa menikmati komputerku
pagi ini.
****
PUSAT PERBELANJAAN HAZU CITY
“Bu,
kenapa kita harus jauh jauh ke pusat kota kalau pusat perbelanjaan di kota kita
tidak kalah bagus dengan yang disini” keluh ku.
“sudahlah.
Ibu ingin mengenalkan mu pada seseorang. Makanya ibu mengajak mu kesini” kata
ibu ku sambil celingukan mencari orang yang ia maksud. Sampai akhirnya seorang
pria berbadan besar dengan style hitam-putihnya melambaikan tangannya ke arah
kami.
“Nyonya
Amaya. Maaf sudah menunggu lama” ujarnya sambil membungkukkan badannya sedikit.
“Ah,
saya juga belum lama sampai disini—“
“Ngomong
ngomong, kenalkan anak saya Azka” Lanjutnya sambil mendorongku kedepan. Aku
mengulurkan tangan ku yang di balas olehnya dengan genggaman yang sangat erat.
“Azka”
kataku sambil mencoba melepaskan cengkramannya. Ia hanya menatapku buas seakan
aku adalah makan malam penutupnya.
“Oh ya,
sebaiknya kita lanjutkan bisnis kita lain kali saja.—“
“dan—ah
ya. Aku punya hadiah kecil untuk mu dan anak mu” ujar pria bertubuh besar itu
dan kemudian langsung pergi dan hilang di keramaian pusat perbelanjaan ini.
Aku
menjauh dari hiruk pikuk central city ini ketempat yang lebih tenang. Hanz
Burger—tempat favorite ku dan teman teman ku. Aku melihat ibu ku yang masih
sibuk dengan bingkisan yang di terima oleh pria berbadan besar itu.
Yasudahlah—barangkali hanya barang barang kesukaannya saja. Aku memesan dua
Hanz Papa Burger yang berarti memiliki ukuran paling besar daripada yang
lainnya dan satu cup soda. Aku duduk di dekat jendela menuju taman untuk
menikmati sejuknya udara di Central city ini.
Benar
benar tidak ada yang bisa mengalahkan kelezatan Hanz Papa Burger. Daging dengan
tekstur yang lembut dan berair di tambah lagi dengan lapisan roti yang sangat
renyah dan hangat. Baru saja aku ingin menikmati Burger kedua ku. Aku merasakan
ponsel ku bergetar.
To :
Azka
From :
Asher
Organisasi game central sudah memulai
aksinya kembali. Cepat kesini! Sebelum lebih banyak korban yang tertangkap.
Apa
apaan ini. Baru saja aku ingin menikmati akhir pekan ku. Masalah baru sudah
datang lagi. Aku membungkus Hanz Papa Burger yang masih tersisa dan meneguk
sodanya sembari berjalan keluar tempat itu.
*ring
tones*
“Bu,
maaf meninggalkan mu sendirian. Sekarang aku harus menemui Asher segera—“
“sampai
jumpa nanti saat makan malam” belum sempat ibu ku membalas ucapan ku. Aku sudah
menutup telfonnya dan langsung memberhentikan MRT yang kebetulan lewat. Rumah
Asher memang tidak terlalu jauh dari pusat kota dan aku tidak perlu
mengeluarkan uang lebih untuk menaiki kereta bawah tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar