Sabtu, 29 Agustus 2015

Stage 1 Level 1

“attack!”
“sial. Aku gagal lagi”
Nama ku Azka Raditya Pratama, dan jangan sekali kali kalian mendekati ku lalu bertanya

      apa untung nya bermain game?”

****

“cepat bangun! Nanti kesiangan”

“hmm”

“Azka! Ayo bangun”

“iya iya”

Aku membuka kedua mata ku dan pupilnya mulai
menangkap cahaya yang menyilaukan. seperti
biasa, orang yang menyebalkan ini selalu saja ada
di kamar ku setiap pagi.

“keluar lah. Aku menyusul” kata ku dengan suara
yang masih mengantuk

“dasar tidak tahu terima kasih” ujar Aira menjauhi
tempat ku dengan bibir yang mengkerut dan–
BLAMMM!

“AIRAAAAAAAA” seperti biasa, ia selalu
membanting pintu kamar ku.

Dasar adik yang
menyebalkan

***

    Tahun kedua di SMA Seido . Tidak ada yang special.
Seperti biasanya, aku selalu asyik dengan dunia ku
dan mereka semua pun begitu.
Dan jadilah kami yang saling mengabaikan satu
sama lain.

    Nilai akademik ku tidak buruk. Dan tidak juga baik. Aku menghabiskan hampir dari seluruh hidup ku untuk bermain game dan aku menyukainya.
Tidak banyak orang yang mengenalku.

Lebih tepatnya aku yang tidak mengenal mereka.

Tidak mau, itu hanya membuang buang waktu.

     Aku? Ibu ku bilang aku tampan. Tapi tidak ketika
aku sedang bermain game. Dan aku selalu bermain game, seperti yang sedang ku lakukan sekarang.

Jadi intinya? Aku tidak tampan,jadi jangan berharap lebih.

****

“Itu azka?”

“dia tampan”

“tapi ku dengar dia tidak memiliki teman”

“kasihan sekali.”

Sialnya. Kenapa harus melewati lorong kelas 1 untuk mencapai kelas ku?

Aku hanya menundukan kepala memperhatikan
layar video game ku dan memfokuskan diri ku
padanya. Tidak yang lain.

Dan itu lah kebiasaan buruk ku
BRUKKK

     Aku menabrak seseorang. Siapapun itu, aku tidak
perduli karena aku harus cepat menaikkan level ku
sebelum event tahunan yang di adakan server game
kesukaan ku di mulai.

“hei kalau jalan hati hati dong” ujar seseorang di
depan ku

Eh? Sepertinya aku juga ikut terjatuh. Kenapa jadi
dia yang marah marah?

Lagi pula semua orang disini tahu kan kalau tidak
ada yang bisa menggangguku jika sudah berurusan
dengan layar 5 inch ini.

Aku mengambil PSP ku yang sempat terbuang dan kembali berjalan tanpa menghiraukan perkataan
gadis itu.

“kau ini, bukannya meminta maaf malah kabur begitu saja!”

****

Masih pada hari yang sama di ruang guru….

“seharusnya , liburan musim panas kemarin kau
memperbaiki nilai mu” ujar seorang guru
bimbingan ku disekolah.

“ahh, maaf maaf. Musim panas kemarin aku sedang
tidak enak badan” kata ku beralibi. Semoga saja
berhasil

Tanpa basa basi terlebih dahulu Asher-sensei
langsung meninju perut ku

“dasar. Kau sudah kelas
2! Perbaiki lah kebiasaan mu”

“Arggh, kau ini selalu saja melakukan itu…” kata ku
sambil mengusap permukaan perut ku yang sakit.

“…lagi pula nilai ku tidak seburuk itu. Tahu”

BUKKKK . satu tinjuan lagi di tempat yang sama.

“baiklah baiklah. Aku harus apa?” kata ku pada
akhirnya.

“Kerjakan tugas pemulihan mu. Besok. Sepulang
sekolah. Jangan mengelak” Asher-sensei langsung
memberi ku perintah tanpa menanyai pendapat ku.

“besok ya..” kata ku sembari berfikir.

“besok…”
“besok….”
“TIDAK TIDAK! Besok aku harus mendaftarkan diri
untuk event tahun ini!!” bentak ku padanya.

Bagaimana bisa aku melewatkan event penting
seperti itu
“Aku bilang jangan mengelak, Azka” ujar Asher-
sensei dingin

“TAPI AKU TIDAK BISA KALAU BESOK!”

“Jangan banyak mengeluh! Lakukan saja!” katanya
sambil meninju ku. Lagi

DASAR GURU SIALAN!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar